Jumat, 02 Maret 2018

Paket Budidaya Tomat Organik


Paket Budidaya Tomat Organik

Kategori: Agrokompleks, Paket, Pertanian
Kode : P-TOMAT
Berat : 3100 gram








Deskripsi Paket Budidaya Tomat Organik


ISI PAKET :

  • 1 botol SUPERNASA 250 gram
  • 1 botol POWER NUTRITION 250 gram
  • 1 botol PUPUK ORGANIK CAIR NASA (POC NASA) 500 ml
  • 1 botol HORMONIK 100 ml
  • 1 botol GLIOCLADIUM 100 gram
  • 1 botol PESTONA 500 ml
  • 1 botol AERO A810 250 ml

Leaflet Budidaya Tomat








PENDAHULUAN

Tanaman tomat merupakan komoditas holtikultura yang penting, tetapi hasil produksinya dari segi kualitas dan kuantitas masih rendah. Kondisi ini disebabkan karena tanah yang keras, miskin unsur hara, pemupukan tidak seimbang dan serangan hama dan penyakit, serta teknik budidaya tomat yang kurang diperhatikan.

PT Natural Nusantara berusaha membantu para petani dalam meningkatkan produksi buah tomat baik dari segi kuantitas, kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, agar para petani tomat dapat berkompetisi di era perdagangan bebas.


FASE PRA TANAM

Syarat tumbuh

Tanaman tomat dapat ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi
Di tanah yang gembur, porus, dan subur, seperti tanah liat yang mengandung apsir dengan pH antara 5 sampai 6
Curah hujan 750-1.250 mm per tahun
Kelembaban yang tinggi mencapai 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masih muda

Pola tanam


Dianjurkan untuk menanam dengan sistem tumpang sari atau tanaman sela untuk memberikan keadaan yang tidak disukai oleh organisme pengganggu
Tanaman yang dianjurkan adalah padi, jagung, kubis, dan kacang-kacangan

Penyiapan lahan


Pilih lahan yang gembur dan subur yang sebelumnya tidak ditanami tanaman tomat
Genangilah tanah dengan air selama dua minggu sebelum penanaman
Buatlah bedengan dengan lebar 120-160 cm untuk barisan ganda, dan 40-50 cm untuk barisan tunggal
Buatlah parit untuk pembuangan air
Beri pupuk dasar Urea 4 kg ditambah TSP 7,5 kg ditambah KCI 4 kg per 1.000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanah
Siram dengan POC NASA yang telah dicampur air dengan dosis 1-2 botol per 1.000 m2
Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang sudah dicampur pupuk kandang dan didiamkan 1 minggu, secara merata diatas bedengan pada sore hari
Biarkan selama 5-7 hari sebelum tanam
Buat lubang tanam dengan jarak 60 x 80 cm diatas bedengan, dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm

Pemilihan bibit


Pilih bibit dengan jenis F1 Hybryd
Bibit yang telah berdaun 5-6 helai, pindahkan ke lapangan
Untuk mengurangi stress saat awal pertumbuhan perlu disiram dulu saat sore sehari sebelum tanam agar lembab


FASE PERSEMAIAN (0 – 30 HSS Hari Setelah Semai)


Siapkan media tanam yang berupa campuran tanah dan pupuk kandang 25-30 kg ditambah Natural GLIO, dengan perbandingan 1 : 1
Masukkan ke dalam polibag plastik
Sebarkan benih secara merata dan masukkan satu per satu ke dalam polibag
Setelah benih berumur 8-10 hari, pilih bibit yang baik, sehat dan tegar untuk dipindahkan dalam bumbunan daun pisang
Penyiraman dilakukan setiap hari
Disemprot dengan POC NASA pada umur 17 hari dengan dosis 2 tutup per tangki


FASE TANAM (0 – 15 HST Hari Setelah Tanam)


Bedengan sehari sebelumnya diairi dahulu
Bibit yang siap tanam umur 3-4 minggu, sudah berdaun 5-6
Ditanam pada sore hari
Buka polibag plastik
Benamkan bibit dengan dangkal pada batas pangkal batang kemudian ditimbun dengan tanah di sekitarnya
Setelah ditanam langsung disiram dengan POC NASA menggunakan dosis 2-3 tutup per 15 liter air
Tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, layu dan mati dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru. Dibersihkan dan diberi Natural GLIO, lalu bibit baru yang terpilih ditanam
Lakukan penyiraman setiap hari
Semprotkan Natural VITURA untuk hama ulat grayak.
Jika terkena penyakit layu dan busuk daun, kendalikan dengan menyemprot Natural GLIO dicampur gula pasir dengan perbandingan 1 : 1
Untuk penyakit virus seperti Thrips, kutu persik, tungau, disemprot dengan Natural BVR atau PESTONAsecara bergantian
Ajir dipasang seawal mungkin agar tanaman tidak rusak tertusuk ajir. Ajir dipasang dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat


FASE VEGETATIF (15-30 HST Hari Setelah Tanam)


Jika tanpa mulsa, pembubunan dan penyiangan dilakukan pada umur 28 HST bersamaan dengan pemberian pupuk susulan dan penggemburan diikuti pengguludan tanaman
Jika menggunakan mulsa, tidak perlu penyiangan dan pembubunan. Pupuk susulan diberikan dengan cara dikocorkan
Setelah tanaman tomat hidup sekitar 1 minggu, beri pupuk Urea dan KCI dengan perbandingan 1 : 1
Pemupukan kedua dilakukan pada umur 2-3 minggu, yaitu diberi campuran Urea dan KCI masing-masing 5 gr, lalu siram dengan air
Apabila ketika umur 4 minggu tanaman tomat belum terlihat subur, diberikan pupuk Urea dan KCI masing-masing sebanyak 7 gr
Penyiraman dilakukan pada padi atau sore hari
Tanaman yang ketinggiannya mencapai 10-15 cm harus segera diikat pada ajir agar dapat berdiri tegak


FASE GENERATIF (30 – 80 HST Hari Setelah Tanam)

Pengelolaan tanaman


Pembubunan dan penyiangan kedua dilakukan saat umur 45-50 hari, jika tanaman tanpa mulsa
Lakukan perempelan tunas-tunas yang tidak produktif setiap 5-7 hari sekali untuk merangsan pembungaan pada umur 32 HST
Perempelan sebaiknya dilakukan pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering
Jika tanaman tomat terlalu tinggi, dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman
Semprot dengan POC NASA dan HORMONIK setiap 7-10 hari sekali. Gunakan dosis 3-4 tutup POC NASA dan 1-2 tutup HORMONIK per tangki. Agar tidak mudah hilang saat terkena air hujan dan penyiraman, tambahkan Perekat Perata AERO-810 dengan dosis 5 ml (0,5 tutup) per tangki.

Pengamatan Hama dan Penyakit

  • Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.)
Menyebabkan buah berlubang. Kotoran menumpuk dalam buah yang terserang dan menyebabkan buah tomat busuk. Buah tomat yang terserang dikumpulkan dan dibuang. Untuk pengendalian, lakukan penyemprotan dengan PESTONA.
  • Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.)
Lalat buah menyebabkan buah busuk. Apabila buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih. Untuk pengendaliannya, kumpulkan dan bakar buah terserang. Gunakan perangkap lalat buah Natural Metilat Lem.

  • Busuk buah antraknose (Colletotrichum coccodes)
Busuk ujung buah. Ujung buah tampak lingkaran hitam dan busuk. Ini gejala kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit. Jika ada serangan semprot menggunakan Natural GLIO.

FASE PANEN DAN PASCA PANEN (80 – 130 HST Hari Setelah Tanam)



Panen dilakukan pada umur 90-100 HST, ciri buah tomat yang siap dipanen adalah kulit buah berubah warna dari hijau menjadi kekuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, panen dilakukan saat pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah putus. Masukkan buah ke keranjang dan letakkan di tempat yang teduh.
Pemetikan dilakukan dengan interval 2-3 hari sekali
Agar tahan lama, tidak mudah memar dan tidak cepat busuk, buah tomat dipanen saat setengah matang
Wadah yang baik untuk pengangkutan buah tomat adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan jangan dibanting
Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan dan musnahkan
Buah tomat yang sudah dipetik, dibersihkan, disortir dan di packing kemudian siap diangku dan dikonsumsi.

Demikian uraian mengenai cara budidaya tomat dengan teknologi NASA. Dapatkan Paket Pupuk Budidaya Tomat NASA hanya dari distributor resmi PT Natural Nusantara.


Informasi dan pemesanan hub SMS/WA : 082327919552 / 082326063111

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POC NASA 3 Liter

POC NASA 3 Liter Kategori: Perikanan, Pertanian, Peternakan Kode : NSB Deskripsi POC NASA 3 Liter Pupuk Organik Cair (POC NASA...